Mar 11, 2015

Bukan untuk Marah

Ada seorg tuan menyukai bunga anggrek. Pd saat ketika hendak pergi berkelana, dia berpesan kpd bawahannya, hrs hati-hati merawat bunga anggreknya.

Selama kepergiannya, bawahannya dgn teliti memelihara bunga-bunga anggrek tersebut. Namun, pd suatu hari ketika sdg menyiram bunga anggrek trsbt, tanpa sengaja menyenggol rak-rak pohon sehingga semua pohon anggrek berjatuhan & pot anggrek itu pecah berantakan & pohon anggrek berserakan.

Para bawahannya ketakutan, menunggu tuannya pulang & meminta maaf sambil menunggu hukuman yg akan mrk terima.

Setelah sang tuan pulang mendengar kabar itu, lalu memanggil para bawahannya, dia tidak marah kpd mrk, bahkan berkata, "Saya menanam bunga anggrek, alasan pertama adlh utk dipersembahkan kpd org yg suka melihatnya & yg kedua adlh utk memperindah lingkungan di daerah ini, bukan demi utk marah saya menanam pohon anggrek ini."



Perkataan tuan ini sungguh benar, "Bukan demi utk marah menanam pohon anggrek."

Dia bisa demikian toleran, krn walaupun menyukai bunga anggrek, tetapi di hatinya tidak ada rasa keterikatan akan bunga anggrek. Oleh sebab itu ketika dia kehilangan bunga-bunga anggrek tsb, tidak menimbulkan kemarahan dlm hatinya.

Sedangkan kita dlm kehidupan kita, sering terlalu byk kekhawatiran, terlalu peduli pd kehilangan & mendapatkan, sehingga menyebabkan keadaan emosi kita tidak stabil. Kita merasa tidak bahagia.

Maka seandainya kita sedang marah, kita bisa berpikir sejenak:
•» "Bukan demi marah menjadi sahabat."
•» "Bukan demi marah menjadi suami istri."
•» "Bukan demi marah melahirkan & mendidik anak."

Maka kita bisa mencairkan rasa marah & kesusahan yg ada dlm hati kita & merubahnya menjadi rasa damai.

Setelah membaca artikel ini, saat emosimu tinggi dan hendak bertengkar (dgn siapapun jg), ingatlah perjumpaan kalian di dunia, bukan utk marah...:D

Hidup adalah pilihan....
Sent from my ®9220

No comments: