III. Kesimpulan dan Saran
3.1. Kesimpulan
· Bukan kelimpahan ataupun kekurangan kita akan uang itu yang
mempengaruhi hubungan kita dengan Dia, sikap kitalah yang
mempengaruhinya.
· Ketika kita tidak berserah, itu sama artinya dengan memutuskan bahwa hikmat kita lebih unggul daripada hikmat-Nya.
· Uang bukanlah menjadi suatu hal yang menentukan kehidupan
kita, meskipun uang membantu dalam meningkatkan kehidupan kita.
· Dalam memegang uang bukanlah kita yang mengendalikan, tetapi
Allah menginginkan kita untuk menggunakan uang sesuai dengan
rencana-Nya.
· Didalam berbagi menurut rencana Allah mencakup kepada: persepuluhan, ketaatan, kelimpahan, dan pengorbanan.
· Kita harus memberi demi saudara-saudara yang memberikan pelayanan dan demi kebutuhan sesama orang percaya.
· Dengan menimbang setiap keputusan, menurut prinsip-prinsip Allah, keuangan bisa diatur dengan baik.
3.2. Saran
Dari hasil bacaan dan diskusi kami, kami menyarankan bahwa
pada intinya dalam proses pengelolaan uang hendaknyalah kita menyerahkan
segala rencana kita kepada Allah yang mengetahui dan memberikan setiap
kebutuhan yang kita inginkan dan bahkan yang tidak kita ingini. Kita
sebagai seorang pelayan sebaiknya membuat pembukuan yang benar tentang
keuangan, sehingga tidak ada rasa curiga dari jemaat dan tidak
mengikutcampurkan urusan pribadi terhadap gereja. Sebaiknya di dalam
mengelola uang mengikuti rencana-Nya karena Allah mempunyai rencana baik
bagi kehidupan kita. Semuanya memang bertolak pada diri sendiri
bagaimana kita berpaling kepada Alkitab. Tetapi kita tidak boleh lepas
dari pandangan sosial dan pengaruh globalisasi, seperti menurut Darwin
Lumbantobing, bahwa kita sebagai orang Kristen harus mampu beradaptasi
dan menyatakan kesaksian ditengah dunia melalui kehidupan kita di tengah
arus globalisasi, dan juga terutama bukan hanya dalam pengelolaan uang
tetapi juga pengelolaan hidup kita sebagai saksi Kristus.[23]
No comments:
Post a Comment