Modifikasi Mesin - Naturally Aspirated? Apa
itu?
Yang akan saya share adalah tentang modifikasi mesin yang masih dalam koridor NA (Naturally Aspirated). Modifikasi dalam scope NA modifikasi belum mengadopsi teknik2 forced induction, seperti penggunaan turbocharger atau supercharger.
Pada implementasinya modifikasi NA mencakup beberapa stage.
Stage pertama sering disebut modifikasi IHE, kependekan dari Intake-Header-Exhaust. Kalau menurut saya, stage ini bisa ditambahkan dengan modifikasi dari Ignition.
Stage kedua bisa dilakukan dengan melakukan Porting and Polished (PnP). Beberapa modifikator mendefinisikan stage kedua ini dengan menambahkan perangkat piggyback untuk mesin2 dengan sistem injection.
NA Stage 1 (IHE + Ignition)
Modifikasi IHE pada dasarnya usaha2 untuk membuat mesin 'bernafas' lebih lega.
1. Intake
Modifikasi pada Intake bertujuan agar dapat menghisap udara yang lebih bersih, lebih banyak, dan sebisa mungkin lebih dingin. Dengan lebih banyak udara yang terhisap, maka akan lebih besar pula volume udara yang akan digunakan dalam pembakaran. Kemudian, seperti diketahui, udara yang telah
bercampur bensin setelah dihisap kedalam ruang bakar akan ditekan/dikompresi oleh piston sebelum dibakar oleh busi. Pada saat langkah kompresi ini maka udara akan dimampatkan sehingga akan mengembang. Udara yang dingin akan memiliki densitas/kerapatan yang tinggi, sehingga ketika dimampatkan faktor pengembangannya masih tinggi, sehingga akan menghasilkan kompresi yang tinggi pula. Sementara bila udara yang sudah panas dimampatkan, maka faktor pengembangannya tidak akan besar lagi. Ini yang sering dikeluhkan orang kenapa pada saat jalan macet di siang hari mesin seakan kehilangan tenaga, karena udara yang dihisap mesin melalui filter udara memang sudah cukup panas.
Untuk itu modifikasi pada sistem pemasukan udara (Intake) dapat dilakukan dengan mengganti filter udara orisinil yang berbahan kertas dengan filter udara aftermarket yang berkarakter free-flow, seperti K&N, JFC, Simota, dll. Bisa ditambahkan perangkat CAI (Cold Air Intake) guna mendapatkan udara yang relatif lebih dingin.
2. Header
Orisinilnya, Mumun (dan kebanyakan mobil lain) menggunakan sebuah manifold pada awal sistem pembuangannya. Dari lubang/port klep pembuangan mesin di semua silinder akan terhubung ke manifold yang sama, dan berbagi ruangan sebelum disalurkan ke exhaust system melalui pipa kolektor. Masalahnya adalah jarak antara port klep pembuangan tiap silinder hingga ke kolektor adalah tidak sama antara satu silinder dengan yang lain. Karena berbagi ruangan di manifold, maka pada RPM tinggi, tekanan gas hasil buangan dari satu silinder bisa menjadi backpressure bagi silinder lain.
Dengan mengganti manifold standar dengan header aftermarket akan menghilangkan masalah ini, karena pembuangan tiap silinder akan dilayani oleh satu pipa tersendiri dengan panjang yang sama. Konfigurasi header untuk Mumun biasanya 4-2-1 atau 4-1.
3. Exhaust
Ada beberapa modifikasi exhaust di Mumun. Dari mulai mengganti (bahkan melepas) resonator, mengganti muffler, hingga modifikasi down-pipe. Teorinya, makin free-flow pelepasan pembuangan dari mesin akan makin baik, atau makin kecil backpressure (yaitu tekanan balik dari exhaust system ke arah mesin) juga makin baik. Namun pada kenyataannya, pada taraf tertentu mesin masih membutuhkan backpressure.
Bila modifikasi exhaust ini menghasilkan sistem yang terlalu free-flow, biasanya akan timbul gejala 'ngempos'. Oleh karena itu modifikasi di sektor exhaust ini memang dikenal cukup tricky dan butuh proses trial and error yang cukup tinggi. Untuk itu tidak akan dibahas lebih dalam disini. Mungkin di thread lain.
4. Ignition
Intinya, modifikasi di sektor pengapian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengapian pada ruang bakar sehingga seluruh campuran udara dan bahan bakar dapat terbakar sempurna dan menghasilkan torsi yang sesuai dengan spesifikasinya. Pembakaran yang tidak sempurna akan mengurangi tenaga mesin sekaligus residunya akan menimbulkan kerak yang berlebihan di dalam ruang bakar dan sekitarnya (misalnya klep).
Modifikasi di sektor ini dapat dimulai dengan menggunakan busi yang memiliki karakteristik spark (api) yang lebih baik. Misalnya dengan menggunakan busi2 kelas platinum atau bahkan iridium. Busi2 ini menggunakan bahan yang lebih baik daripada tembaga, sehingga menghasilkan spark yang lebih baik. Ujung elektrodanyapun biasanya runcing, yang akan memudahkan proses pelepasan elektron dari elektroda positif busi ke ground body. Teori ini yang membuat mengapa penangkal petir juga memiliki ujung runcing.
Langkah selanjutnya bisa dengan mengganti koil standar dengan koil2 aftermarket. Koil aftermarket memiliki spesifikasi tegangan yang jauh lebih tinggi dibandingkan koil standar. Penjelasannya sangat mudah, bahwa dengan tegangan yang lebih besar, maka diharapkan spark yang dihasilkan oleh busi akan menjadi lebih besar. Dengan demikian maka pembakaran dapat menjadi lebih sempurna. Koil-koil aftermarket yang banyak digunakan di KC seperti MSD, Jacobs, Mallory, Accel, atau bahkan koil2 mobil lain seperti ex Taruna atau Timor. Pembahasan soal koil bisa dilihat disini http://forum.karimunclub.org/showthread.php?tid=53.
Penyempurnaan pengapian masih bisa ditingkatkan dengan mengaplikasikan modul-modul pengapian seperti MSD 6AL, Jacobs EnergyPak, SpeedSpark, dll. Modul2 ini pada dasarnya adalah CDI juga, yang menyempurnakan kerja CDI standar sebagai ignitor bagi koil. Output dari CDI standar akan menjadi input modul ini. Setiap satu spark dari CDI standar akan men-generate multiple spark di modul, bahkan hingga sembilan spark yang akan dikirim ke koil selama durasi hingga 20 derajat. Dengan teknologi multiple spark ini diharapkan campuran BBM-udara yang tidak terbakar sempurna pada spark pertama akan terbakar di spark2 selanjutnya. Modul ini juga menguatkan spark power dari CDI standar hingga ratusan mili Joule.
NA Stage 2 (Porting and Polished)
Seperti diketahui, pada mesin2 yang diproduksi masal, banyak part2 yang diproduksi dengan tingkat efisiensi yang rendah. Misalnya pada intake manifold, exhaust port, dan juga klep. Port2 pada intake, exhaust dan klep, bila diteliti sering tidak terlalu pas. Begitu juga dinding2 intake manifold masih bertekstur seperti kulit jeruk.
Pekerjaan porting adalah melakukan pengepasan (hehehe... bahasanya aneh yak) dari semua port2, baik intake maupun exhaust. Beberapa modifikator juga melakukan porting yang membuat sudut klep (dan lubangnya) hingga pada saat klep menutup bisa sangat presisi (angled valve job).
Pekerjaan polishing adalah menghaluskan dan membentuk dinding2 intake sehingga aliran udara dari karburator bisa masuk ke ruang bakar (combustion chamber) dengan lebih mulus. Dengan kecilnya hambatan udara ini maka diharapkan akan lebih banyak udara yang bisa masuk pada saat piston berada dalam langkah penghisapan, sehingga volumetriknya akan meningkat.
Kesimpulan
Langkah2 seperti diatas adalah sedikit panduan bagi temen2 yang ingin memulai modifikasi di sektor mesin untuk Mumun tercintanya. Mana yang lebih didahulukan, atau part2 merk apa yang akan digunakan tentunya tergantung dari kebutuhan, dan tentu saja dari kantong anda.... hehehe... selamat bermodifikasi ria...
Yang akan saya share adalah tentang modifikasi mesin yang masih dalam koridor NA (Naturally Aspirated). Modifikasi dalam scope NA modifikasi belum mengadopsi teknik2 forced induction, seperti penggunaan turbocharger atau supercharger.
Pada implementasinya modifikasi NA mencakup beberapa stage.
Stage pertama sering disebut modifikasi IHE, kependekan dari Intake-Header-Exhaust. Kalau menurut saya, stage ini bisa ditambahkan dengan modifikasi dari Ignition.
Stage kedua bisa dilakukan dengan melakukan Porting and Polished (PnP). Beberapa modifikator mendefinisikan stage kedua ini dengan menambahkan perangkat piggyback untuk mesin2 dengan sistem injection.
NA Stage 1 (IHE + Ignition)
Modifikasi IHE pada dasarnya usaha2 untuk membuat mesin 'bernafas' lebih lega.
1. Intake
Modifikasi pada Intake bertujuan agar dapat menghisap udara yang lebih bersih, lebih banyak, dan sebisa mungkin lebih dingin. Dengan lebih banyak udara yang terhisap, maka akan lebih besar pula volume udara yang akan digunakan dalam pembakaran. Kemudian, seperti diketahui, udara yang telah
bercampur bensin setelah dihisap kedalam ruang bakar akan ditekan/dikompresi oleh piston sebelum dibakar oleh busi. Pada saat langkah kompresi ini maka udara akan dimampatkan sehingga akan mengembang. Udara yang dingin akan memiliki densitas/kerapatan yang tinggi, sehingga ketika dimampatkan faktor pengembangannya masih tinggi, sehingga akan menghasilkan kompresi yang tinggi pula. Sementara bila udara yang sudah panas dimampatkan, maka faktor pengembangannya tidak akan besar lagi. Ini yang sering dikeluhkan orang kenapa pada saat jalan macet di siang hari mesin seakan kehilangan tenaga, karena udara yang dihisap mesin melalui filter udara memang sudah cukup panas.
Untuk itu modifikasi pada sistem pemasukan udara (Intake) dapat dilakukan dengan mengganti filter udara orisinil yang berbahan kertas dengan filter udara aftermarket yang berkarakter free-flow, seperti K&N, JFC, Simota, dll. Bisa ditambahkan perangkat CAI (Cold Air Intake) guna mendapatkan udara yang relatif lebih dingin.
2. Header
Orisinilnya, Mumun (dan kebanyakan mobil lain) menggunakan sebuah manifold pada awal sistem pembuangannya. Dari lubang/port klep pembuangan mesin di semua silinder akan terhubung ke manifold yang sama, dan berbagi ruangan sebelum disalurkan ke exhaust system melalui pipa kolektor. Masalahnya adalah jarak antara port klep pembuangan tiap silinder hingga ke kolektor adalah tidak sama antara satu silinder dengan yang lain. Karena berbagi ruangan di manifold, maka pada RPM tinggi, tekanan gas hasil buangan dari satu silinder bisa menjadi backpressure bagi silinder lain.
Dengan mengganti manifold standar dengan header aftermarket akan menghilangkan masalah ini, karena pembuangan tiap silinder akan dilayani oleh satu pipa tersendiri dengan panjang yang sama. Konfigurasi header untuk Mumun biasanya 4-2-1 atau 4-1.
3. Exhaust
Ada beberapa modifikasi exhaust di Mumun. Dari mulai mengganti (bahkan melepas) resonator, mengganti muffler, hingga modifikasi down-pipe. Teorinya, makin free-flow pelepasan pembuangan dari mesin akan makin baik, atau makin kecil backpressure (yaitu tekanan balik dari exhaust system ke arah mesin) juga makin baik. Namun pada kenyataannya, pada taraf tertentu mesin masih membutuhkan backpressure.
Bila modifikasi exhaust ini menghasilkan sistem yang terlalu free-flow, biasanya akan timbul gejala 'ngempos'. Oleh karena itu modifikasi di sektor exhaust ini memang dikenal cukup tricky dan butuh proses trial and error yang cukup tinggi. Untuk itu tidak akan dibahas lebih dalam disini. Mungkin di thread lain.
4. Ignition
Intinya, modifikasi di sektor pengapian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengapian pada ruang bakar sehingga seluruh campuran udara dan bahan bakar dapat terbakar sempurna dan menghasilkan torsi yang sesuai dengan spesifikasinya. Pembakaran yang tidak sempurna akan mengurangi tenaga mesin sekaligus residunya akan menimbulkan kerak yang berlebihan di dalam ruang bakar dan sekitarnya (misalnya klep).
Modifikasi di sektor ini dapat dimulai dengan menggunakan busi yang memiliki karakteristik spark (api) yang lebih baik. Misalnya dengan menggunakan busi2 kelas platinum atau bahkan iridium. Busi2 ini menggunakan bahan yang lebih baik daripada tembaga, sehingga menghasilkan spark yang lebih baik. Ujung elektrodanyapun biasanya runcing, yang akan memudahkan proses pelepasan elektron dari elektroda positif busi ke ground body. Teori ini yang membuat mengapa penangkal petir juga memiliki ujung runcing.
Langkah selanjutnya bisa dengan mengganti koil standar dengan koil2 aftermarket. Koil aftermarket memiliki spesifikasi tegangan yang jauh lebih tinggi dibandingkan koil standar. Penjelasannya sangat mudah, bahwa dengan tegangan yang lebih besar, maka diharapkan spark yang dihasilkan oleh busi akan menjadi lebih besar. Dengan demikian maka pembakaran dapat menjadi lebih sempurna. Koil-koil aftermarket yang banyak digunakan di KC seperti MSD, Jacobs, Mallory, Accel, atau bahkan koil2 mobil lain seperti ex Taruna atau Timor. Pembahasan soal koil bisa dilihat disini http://forum.karimunclub.org/showthread.php?tid=53.
Penyempurnaan pengapian masih bisa ditingkatkan dengan mengaplikasikan modul-modul pengapian seperti MSD 6AL, Jacobs EnergyPak, SpeedSpark, dll. Modul2 ini pada dasarnya adalah CDI juga, yang menyempurnakan kerja CDI standar sebagai ignitor bagi koil. Output dari CDI standar akan menjadi input modul ini. Setiap satu spark dari CDI standar akan men-generate multiple spark di modul, bahkan hingga sembilan spark yang akan dikirim ke koil selama durasi hingga 20 derajat. Dengan teknologi multiple spark ini diharapkan campuran BBM-udara yang tidak terbakar sempurna pada spark pertama akan terbakar di spark2 selanjutnya. Modul ini juga menguatkan spark power dari CDI standar hingga ratusan mili Joule.
NA Stage 2 (Porting and Polished)
Seperti diketahui, pada mesin2 yang diproduksi masal, banyak part2 yang diproduksi dengan tingkat efisiensi yang rendah. Misalnya pada intake manifold, exhaust port, dan juga klep. Port2 pada intake, exhaust dan klep, bila diteliti sering tidak terlalu pas. Begitu juga dinding2 intake manifold masih bertekstur seperti kulit jeruk.
Pekerjaan porting adalah melakukan pengepasan (hehehe... bahasanya aneh yak) dari semua port2, baik intake maupun exhaust. Beberapa modifikator juga melakukan porting yang membuat sudut klep (dan lubangnya) hingga pada saat klep menutup bisa sangat presisi (angled valve job).
Pekerjaan polishing adalah menghaluskan dan membentuk dinding2 intake sehingga aliran udara dari karburator bisa masuk ke ruang bakar (combustion chamber) dengan lebih mulus. Dengan kecilnya hambatan udara ini maka diharapkan akan lebih banyak udara yang bisa masuk pada saat piston berada dalam langkah penghisapan, sehingga volumetriknya akan meningkat.
Kesimpulan
Langkah2 seperti diatas adalah sedikit panduan bagi temen2 yang ingin memulai modifikasi di sektor mesin untuk Mumun tercintanya. Mana yang lebih didahulukan, atau part2 merk apa yang akan digunakan tentunya tergantung dari kebutuhan, dan tentu saja dari kantong anda.... hehehe... selamat bermodifikasi ria...
No comments:
Post a Comment